“Lovi’n My Heart”
Di sebuah SMK Tunas Bangsa, tiba-tiba
datang seorang cewek pindahan dari kampung. Udik alias kampungan, tapi wajahnya
Dian Sastro banget. Pramuka yang sering disebut sebagai markas playboy kontan
heboh.
Reddy adalah seorang bintara langsung
tertarik tujuh turunan saat mengetahuinya. Ia pun bertekad untuk menakhlukkan
hati sang hawa tersebut. Caranya? Apalagi kalau bukan menggelar Persami sebagai
media pendekatan yang diadakan selama dua hari satu malam.
Sayangnya target kali ini tidak mudah.
Si Dian Sastro super-duper dingin. Ketus, semua jurus Reddy mentah. Mulai dari
Serat Jiwa Brahma Kumbara, jurus Dewa Mabuk Fong Sayuk, jurus kedipan mata
Piere Roland di sinetron gerhana, Ajian Waringin Sungsang dari perguruan Gunung
Saba, sampai dia yang rela nyungsang sana nyungsang sini.
Ia pun kehabisan waktu untuk
mendekatinya, lantaran Persami akan selesai. Tiba-tiba ia ingat bahwa Rohis
juga mengadakan acara Isra Miraj dan lokasinya bersebelahan dengan Pramuka. Ia
berfikir bagaimana kalau Persami ini diperpanjang dengan memperingati Isra
Miraj? Tak disangka alasan itu dapat diterima oleh forum Pramuka. Ia pun segera
menjalin kerjasama dengan Rohis walaupun hubungan antara Rohis dan Pramuka saat
ini tidak begitu baik.
Semua ini dilakukan hanya untuk
mendekati Widi. Acara diselenggarakan pada malam hari. Namun masalah baru
terjadi. Pembicara dalam acara tersebut yang tidak lain adalah bapak Adon
(teman reddy) tidak kunjung hadir, para undangan dari kampung tersebut sudah
menunggu mulainya acara. Reddy spontan kebingungan. Akhirnya ia nekat untuk
memulainya. Keringat dingin memenuhi dahinya. Mulutnya bagai terkunci mati. Ia
hendak menyebut satu ayat, tetapi yang melintasnya dalam ingatannya adalah mars
pramuka. Jelas ia seperti itu, karena sholatnya pun jarang-jarang. Kembali ia
mencoba untuk membuka acara. Akhirnya Pak Lurah dengan sukarela memberikan
ulasan singkat dan melengkapi apa yang disampailkan Reddy. Di sisi lain
ternyata bapak Adon mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Beliaupun
memerlukan bantuan donor darah O. Saat Reddy mengetahuinya, ia pun mengabarkan
berita itu kepada para undangan. Akhirnya banyak orang yang membantu.
Lagi-lagi ia tidak mendapat kesempatan
untuk mendekati Widi. Ia pun diejek Riki atas kegagalannya dalam mendekati
Widi. Ini diperparah dengan terancamnya gelar sang penakhluk kelas wahid yang
disandangnya.
Reddy pun panas saat mengetahui Dhimas
(anak SMK Pembangunan) mendekati Widi. Ia bertambah marah saat temannya
dipukuli oleh anak SMK Pembangunan. Ia segera membuat perhitungan dengan
mereka. Saat ia melihat Dhimas berjalan bersama Widi, Reddy segera mendekati
dan memukulnya. Namun saat itu tidak terjadi perkelahian besar karena ditengahi
oleh Widi. Masalah kembali timbul saat Riki diteror oleh Dhimas. Lebih parahnya
lagi saat Riki disandera oleh Dhimas dan kawan-kawannya.
Ditempat lain Reddy ikut dalam qiyamul
lail di Masjid Agung. Walau mulanya ia sempat menolak ajakan Rohis untuk datang
karena ia telah diminta kakaknya untuk mengantarkan seseorang, tetapi tidak
disangka orang yang diantarnya itu adalah pembicara dalam acara qiyamul lail di
Masjid Agung. Malam itu Reddy tenggelam dalam alunan tilawah rekan-rekan Rohis.
Benarkah itu saat yang tepat untuk berubah?
Di tempat lain, Roni (kakak Reddy)
ditipu oleh Dhino (kakak Riki) dan ia disandera untuk menggantikan Riki. Reddy
segera diberitahu mengenaik keadaan kakaknya dan ia pun segera datang. Saat
mengetahui bahwa kakanya telah disandera ia pun segera menyelamatkannya.
Perkelahian tidak terhindarkan. Reddy mengalami tusukan. Bersamaan dengan itu
Widi sedang lari pagi dan begitu terkejut saat Reddy ditusuk oleh Dhimas. Widi
pun menangis. Orang-orang rohis datang tepat waktu dan menolong Reddy.
Ternyata ini semua adalah ulah Dino
(kakak Riki) dan ia juga menyukai Widi. Ia memperalat Dhimas untuk mendekati
Widi, agar terjadi perselisihan antara Dhimas dan Reddy. Ia berfikir bersaing
dengan Dhimas lebih simpel daripada bersaing dengan Reddy. Pertimbangan
matematisnya mengatakan kalau Widi jatuh ke tangan Reddy , maka ia akan sulit
untuk merebutnya. Tapi apabila jatuh ke tangan Dhimas, ia lebih punya nyali
untuk bersaing.
Polisi segera mengejar Dhimas dan
kawan-kawan. Sedangkan Reddy berbaring di rumah sakit. Widi tidak
henti-hentinya menangis. Saat di rumah sakit Reddy berfikir banyak tentang
Islam. Kini ia telah sadar banyak hal yang telah ia abaikan. Hari itu Reddy dan
Widi banyak bercerita. Widi pun menyadari bahwa sang penakhluk itu telah
benar-benar jatuh cinta kepadanya dan bahwa ia benar-benar ditakhlukkannya.
Sumber : Novel Cinta







0 komentar:
Posting Komentar